Fiqih dalam bahasa Arab artinya pengertian, dan dalam istilah ulama artinya ilmu yang membahas hukum-hukum agama Islam diambil dari dalil-dalil tafsili atau dalil dalil yang terperinci. Beberapa ulama fikih seperti Imam Abu Hanifah mendefinisikan fikih sebagai pengetahuan seorang muslim tentang kewajiban dan haknya sebagai hamba Allah.
Diantara keistimewaan fiqih Islam -yang kita katakan sebagai hukum-hukum syari’at yang mengatur perbuatan dan perkataan mukallaf– memiliki keterikatan yang kuat dengan keimanan terhadap Allah dan rukun-rukun aqidah Islam yang lain. Terutama Aqidah yang berkaitan dengan iman dengan hari akhir. Yang demikian Itu dikarenakan keimanan kepada Allah-lah yang dapat menjadikan seorang muslim berpegang teguh dengan hukum-hukum agama, dan terkendali untuk menerapkannya sebagai bentuk ketaatan dan kerelaan.
Tidak ragu lagi bahwa kehidupan manusia meliputi segala aspek. Dan kebahagiaan yang ingin dicapai oleh manusia mengharuskannya untuk memperhatikan semua aspek tersebut dengan cara yang terprogram dan teratur. Manakala fiqih Islam adalah ungkapan tentang hukum-hukum yang Allah syari’atkan kepada para hamba-Nya, demi mengayomi seluruh kemaslahatan mereka dan mencegah timbulnya kerusakan ditengah-tengah mereka, maka fiqih Islam datang memperhatikan aspek tersebut dan mengatur seluruh kebutuhan manusia beserta hukum-hukumnya.
Kalau kita memperhatikan kitab-kitab fiqih yang mengandung hukum-hukum syari’at yang bersumber dari Kitab Allah, Sunnah Rasulnya, serta Ijma’ (kesepakatan) dan Ijtihad para ulama kaum muslimin, niscaya kita dapati kitab-kitab tersebut terbagi menjadi tujuh bagian, yang kesemuanya membentuk satu undang-undang umum bagi kehidupan manusia baik bersifat pribadi maupun bermasyarakat. Yang perinciannya sebagai berikut:
1. Hukum-hukum yang berkaitan dengan ibadah kepada Allah. Seperti wudhu, shalat, puasa, haji dan yang lainnya. Dan ini disebut dengan Fiqih Ibadah.
2. Hukum-hukum yang berkaitan dengan masalah kekeluargaan. Seperti pernikahan, talaq, nasab, persusuan, nafkah, warisan dan yang lainya. Dan ini disebut dengan Fikih Al Ahwal As sakhsiyah.
3. Hukum-hukum yang berkaitan dengan perbuatan manusia dan hubungan diantara mereka, seperti jual beli, jaminan, sewa menyewa, pengadilan dan yang lainnya. Dan ini disebut Fiqih Mu’amalah.
4. Hukum-hukum yang berkaitan dengan kewajiban-kewajiban pemimpin (kepala negara). Seperti menegakan keadilan, memberantas kedzaliman dan menerapkan hukum-hukum syari’at, serta yang berkaitan dengan kewajiban-kewajiban rakyat yang dipimpin. Seperti kewajiban taat dalam hal yang bukan ma’siat, dan yang lainnya. Dan ini disebut dengan Fiqih Siasah Syar’iah.
5. Hukum-hukum yang berkaitan dengan hukuman terhadap pelaku-pelaku kejahatan, serta penjagaan keamanan dan ketertiban. Seperti hukuman terhadap pembunuh, pencuri, pemabuk, dan yang lainnya. Dan ini disebut sebagai Fiqih Al ‘Ukubat.
6. Hukum-hukum yang mengatur hubungan negeri Islam dengan negeri lainnya. Yang berkaitan dengan pembahasan tentang perang atau damai dan yang lainnya. Dan ini dinamakan dengan Fiqih As Siyar.
7. Hukum-hukum yang berkaitan dengan akhlak dan prilaku, yang baik maupun yang buruk. Dan ini disebut dengan adab dan akhlak.
Kitab Sirah Nabawiyah adalah Sejarah Perjalan Hidup Rosulullah, Mulai sejak awal Peradaban sebelum Rosulullah Lahir, Sampai dengan Setelah Rosulullah Wafat dengan adanya Sirah Nabawi ini kita dapat memahami dan mendalami sejarah Rosulullah SAW adalah bagian tidak terpisah dari mengenal Rosulullah SAW lebih dalam lagi, mengenal kebiasaan Beliau, cara dan kebiasaan Beliau yang patut kita jadikan contoh untuk kehidupan kita.
Daftar Isi :
- Kaidah Dalam Fiqih
- Terjemah Ushul Fiqih
- Tuntutan Fiqih Islam
- Sirah Nabawiyah
- Tanya Jawab Fiqih
- Kitab Fathul Qorib
- Mabadi Fiqih Juz 3
- Kitab Bulughul Maram
- Kitab Risalatul Mahid
- Kitab Shahih Bukhori
- Kitab Mufasir
- Kitab Mawaris
- Kitab Zakat
- Kitab Safinatun An Najah
- Kitab Uqudul Lujain
- Dll
La jurisprudencia en árabe significa entender, y en términos de lo que significa estudiosos de la ciencia que discuten las leyes del Islam extraídas de los argumentos o proposición tafsili propuesta detallada. Algunos juristas como Imam Abu Hanifa define un fiqh musulmanes como el conocimiento de las obligaciones y derechos que un sirviente de Dios.
Entre el privilegio de la jurisprudencia islámica -que se dice que las leyes de la Sharia que rigen las acciones y las palabras mukallaf- tienen un fuerte apego a la creencia en Dios y en los pilares de la fe islámica a otro. Aqeedah especialmente con respecto a la fe con el final del día. Eso fue debido a la fe en Dios era el único que podía hacer una musulmana de aferrarse a la Ley, y controlado para ponerlo en práctica como una forma de obediencia y voluntad.
No hay duda de que abarca todos los aspectos de la vida humana. Y la felicidad de los seres humanos que se logra por que tengan que prestar atención a todos estos aspectos con forma programada y organizada. Cuando la jurisprudencia islámica es la expresión de las leyes de Dios syari'atkan a sus siervos, a fin de proteger la totalidad de su beneficio y para evitar daños al medio de ellos, viene también el aspecto de la jurisprudencia islámica y organizar todas las necesidades de los seres humanos con sus leyes ,
Si nos fijamos en los libros de jurisprudencia leyes de la Sharia que contiene derivados del Libro de Allah, la Sunnah de su Mensajero, y ijma '(acuerdo) y Ijtihad los estudiosos de los musulmanes, sin duda nos encontramos con estos libros se dividen en siete secciones, todos los cuales forman las leyes generales de la vida humana, tanto personales como sociales. ¿Qué los detalles como sigue:
1. Las leyes relativas a la adoración de Dios. Tales como la ablución, la oración, el ayuno, la peregrinación y otros. Y esto se llama el Fiqh de Culto.
2. Las leyes relativas a los asuntos familiares. Al igual que el matrimonio, Talaq, nasab, productos lácteos, el ingreso, la herencia y otros. Y esto se llama el Fiqh Al Ahwal Como sakhsiyah.
3. Las leyes relacionadas con el comportamiento humano y las relaciones entre ellos, como el comercio, garantías, arrendamiento, tenis y otros. Y esto se llama Fiqh Mu'amalah.
4. Las leyes relativas a la obligación del líder (jefe de Estado). Como la justicia confirmamos, erradicar la tiranía y la aplicación de las leyes de la Sharia, así como con respecto a las obligaciones de las personas que están siendo llevado. Como obligaciones obediente en términos de no ma'siat, y otros. Y esto se llama el Fiqh Siasah Syar'iah.
5. Las leyes relativas al castigo de los autores de delitos y mantener la seguridad y el orden. Como castigo para los asesinos, ladrones, borrachos, y otros. Y esto se llama el Fiqh Al 'Ukubat.
6. Las leyes que rigen la relación del Islam con otros países extranjeros. En relación con la discusión de la guerra y la paz y el otro. Y esto se llama el Fiqh Como Siyar.
7. Las leyes relativas a la moral y el comportamiento, tanto buenas como malas. Y esto se llama adab y la moral.
Libro de Sira Nabawiyah es Historia Perjalan Live Messenger, A partir del comienzo de la civilización antes de Rosulullah Lahir, hasta después Rosulullah Wafat con su Sirah Nabawi podemos entender y explorar la historia de Rosulullah SAW es parte inseparable de saber Rosulullah SAW más profundo, sabiendo que el hábito que , formas y hábitos Al que deberíamos hacer un ejemplo para nuestras vidas.
contenido:
- Regla En Fiqh
- Traducción de Usul Fiqh
- Demandas Islámico de Jurisprudencia
- Sirah Nabawiyah
- Preguntas Fiqh
- El libro de Fathul Qorib
- Mabadi Fiqh Juz 3
- Libro Bulughul Maram
- Libro Risalatul Mahid
- El libro de Sahih Bukhari
- El libro de los comentaristas
- Libro Mawaris
- El libro del Zakat
- El libro de An Najah Safinatun
- Lujain libro Uqudul
- Etc.